Senin, 29 Agustus 2011

Perubahan

Selamat Hari Lebaran! Mohon maaf lahir dan batin. Ucapannya aja duluan kali ya? Toh belum tau tanggal pastinya.. :)


Seperti lebaran di tahun yang lalu-lalu, masih ada aja kontroversi soal jatuhnya tanggal 1 Syawal di kalender masehi kita. Kali ini antara tanggal 30 dan 31 Agustus. Versi yang berbeda-beda mengenai kepastian hari lebaran, udah pasti memicu perdebatan dimana-mana. Satu komentar yang cukup menyentil di twitter gw baca, kira-kira begini isinya : "Kecewanya itu lebih karena pemerintah ga berbuat apa-apa dari tahun ke tahun, begini lagi dan lagi."
NAH!! Masyarakat pun sampe bosen sama "drama" ini. Setiap tahun sama aja. Kesalahan yang sama terus berulang. Tujuannya? Emangnya ga ada perbaikan?

Perubahan memang selalu terjadi. Ga masuk akal kan, kalau kita ga mau merubah tindakan kita, tapi mau hasilnya aja yang berubah. Logikanya adalah, kalau kita terus melakukan hal yang sama, hasilnya pasti sama pula. Kalau mau hasilnya berubah, tindakannya juga harus dirubah. Tindakan sama tapi pengen  hasilnya aja berubah, apa namanya kalau bukan gila? 

Masalahnya adalah, kebanyakan orang di luar sana lebih suka berkomentar dan mengkritik sesuatu tanpa tindakan yang nyata, termasuk gw juga. Dari dulu gw juga suka mengkritik soal kemacetan, tapi tetep aja bawa kendaraan pribadi, walaupun cuma motor. Suka mengkritik soal banjir, tapi masih suka buang sampah sembarangan. Masih suka nyinyir sana sini soal kebijakan pemerintah juga.. Walaupun yang satu itu, ga bisa ikut turun tangan.

Tulisan ini mungkin lebih kepada catatan buat gw sendiri. Yang lain tentu saja boleh ikutan nyimak. Perubahan yang dikehendaki, pasti butuh perubahan dari diri kita terlebih dahulu. Kalau mau nilai naik ya harus usaha. Entah belajar, nyontek, nyogok dosen. Ga mungkin cuma santai-santai ongkang-ongkang kaki terus dapat A. Iyalah, ga bakal mungkin.

Kalau udah usaha dan ternyata gagal, itu lain ceritanya. Belajar mati-matian dan pas hari ujian sakit DBD. Nyontek ketahuan dan kertas ujian disobek. Nyogok dosen ditolak, malah dikasih E. Itu gimana? Yang penting udah usaha... Hal-hal yang di luar kendali kita ga usah dipikirin.

Satu lagi resep kecil buat kebahagiaan. Usaha yang maksimal demi perubahan yang dikehendaki, tapi jangan coba merubah hal yang ga mampu kita rubah. Karena pada akhirnya, setiap jiwa manusia hanya mengejar kebahagiaan dalam hatinya, selama hidupnya, sepanjang usianya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jadilah pembaca yang aktif, tinggalkan komentar dan mari berbagi pikiran!