It's the Final!

Buat semua yang berkutat di industri sepakbola di Eropa, bulan Mei berarti musim kompetisi mereka hampir berakhir. Entah hasilnya baik atau buruk, tapi yang pasti adalah cerminan dari perjuangan selama satu tahun penuh. Nah, bagi klub-klub Eropa, mereka semua punya mimpi untuk memenangi satu piala: UEFA Champions League. Suatu ajang yang mempertemukan klub-klub terbaik seantero Eropa. Pemenangnya boleh mengklaim secara tidak resmi, kalau mereka adalah The Best Team in Europe...

Tahun ini, UCL mempertemukan Manchester United dan Barcelona di final.

Manchester United

Honestly, Manchester United adalah tim sepakbola yang paling gw cintai. That's it. 

Sebuah tim yang baru saja memenangi trofi liga inggris ke-19 nya, menjadikan MU sebagai klub inggris tersukses sepanjang sejarah, melewati rekor yang sebelumnya dipegang Liverpool dengan 18 trofi liga inggris. 11 Piala FA, 18 Piala Carling, 18 Community Shield, 3 Liga Champions, 1 Piala Winner, 1 Piala Super UEFA, 1 Piala Interkontinental, dan 1 Piala Dunia Antarklub FIFA menjadi bukti sahih kedigdayaan klub dengan fans terbanyak di muka bumi ini. 

Pada awal musim, banyak yang meragukan MU akan bisa bertahta lagi, seiring dengan tidak adanya Ronaldo yang pindah ke Madrid sejak musim lalu ( Chelsea menjuarai liga inggris musim lalu) juga badai cedera yang melanda pemain-pemain MU. Namun di bawah kendali tangan dingin Sir Alex Ferguson, mereka mampu memupus semua keraguan dengan mencatatkan rekor sebagai klub tersukses di Inggris, dan bersiap menantang Barcelona untuk gelar Champions League keempatnya. 

Barcelona

Tak terbantahkan lagi, Barcelona adalah klub terbaik di dunia saat ini. Sejak dipegang oleh Pep Guardiola, alumni Barcelona era 90-an, El Barca terus melejit sebagai klub sepakbola top dunia dengan permainan yang memukau. Dimotori Lionel Messi, pemain terbaik dunia saat ini, Barcelona dengan rakus melahap gelar demi gelar di seluruh kompetisi yang diikutinya. 6 gelar di tahun pertamanya, menjadi catatan impresif tersendiri buat pelatih yang notabene masih hijau dalam dunia manajemen sepakbola. Dengan Xavi, playmaker terbaik saat ini, dan anggota timnas Spanyol lainnya seperti Valdes, Pique, Puyol, Busquets, Iniesta, Pedro, Bojan, dan Villa, mereka siap mengobrak-abrik tim manapun. 

Sekarang mari sotoy-sotoy an. Analisa taktik!

Manchester United

Di bawah mistar, Edwin Van der Sar tetap menjadi pilihan terbaik United. Walau sudah berusia 40 tahun, refleks, ketenangan, dan pengambilan posisi sang penjaga gawang tetaplah teruji. 

Lini belakang United merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Duet Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic terbukti tangguh dan taktis dalam menghalau serangan lawan. Kuat dalam duel bola-bola atas, serta terampil pada penjagaan bola bawah. Patrice Evra di sayap kiri kuat dalam bertahan, dan kerapkali berbahaya saat membantu United menyusun serangan dari sisi kiri. Kalau ada yang perlu dikhawatirkan, itu adalah sisi kanan pertahanan United. Baik Fabio, O'shea, maupun Rafael belum bisa memberikan pengamanan seperti Gary Neville di masa keemasannya. Fabio dan Rafael walaupun gesit dan berteknik bagus, namun masih emosional dan juga agak lemah dalam bertahan. O'shea agak lamban, dan berpotensi dieksploitasi oleh penyerang gesit Barcelona.

Di lini tengah, United sudah kalah satu poin. Tanpa pemain tengah yang benar-benar mumpuni, United tentu akan sulit menandingi Xavi dan Iniesta di kubu Barcelona. Permainan Ryan Giggs, walaupun masih sering mengundang decak kagum, namun tidak bisa membohongi usianya yang telah mencapai 37 tahun. Michael Carrick dan Anderson kadang-kadang masih tampil di bawah form. Valencia dan Nani bisa diandalkan di sayap, dengan kecepatan dan dribel yang wah, namun keduanya masih sering membuang peluang. Park Ji Sung juga bisa menjadi alternatif Sir Alex, dengan kecepatan, stamina, serta ball cut nya yang ciamik. Darren Fletcher yang belakangan terkena virus perut juga bisa dipertimbangkan untuk diturunkan, mengawal Lionel Messi. Pertanyaan besarnya adalah, jika Fletcher benar-benar dimainkan, bisakah ia mengawal Messi?

Pepe (Real Madrid) sudah terbukti gagal saat mencoba menjaga pemain terbaik FIFA 2010 ini. 

Wayne Rooney adalah penyerang Inggris paling bertalenta saat ini. Ia adalah roh permainan United musim ini. Bermain agak sedikit ke belakang, mengorbankan catatan golnya yang musim lalu mencapai 34 gol di semua kompetisi. Namun dengan ini, ia menjadi awal dari serangan-serangan United. Visi dan umpannya penting bagi United setelah kepergian Ronaldo. Berbatov step-up mengambil peran sebagai goal-getter pada paruh musim pertama, untuk digantikan oleh Javier Hernandez, pemain muda rekrutan baru MU musim ini pada paruh musim kedua. Hernandez yang sedang on-form, sepertinya akan menjadi pilihan utama Sir Alex pada laga final nanti. 

Barcelona

Victor Valdes di Spanyol adalah langganan peraih penghargaan El Zamora bersama Iker Casillas, gelar kiper terbaik di Liga Spanyol. Menjadi cadangan di timnas Spanyol, Valdes terkenal akan refleksnya, walaupun masih suka melakukan blunder yang merugikan bagi tim.

Dani Alves merupakan salah satu bek kanan terbaik dunia saat ini. Alves sangat kuat dalam menyerang, begitupun Gerard Pique, yang menariknya adalah mantan pemain MU. Carles Puyol sang kapten sangat disegani di jantung pertahanan walau memiliki kelemahan pada duel udara. Menarik untuk melihat pilihan Pep di lini kiri. Pilihan bisa jatuh pada Adriano, Maxwell, ataupun Abidal yang baru saja pulih dari tumor hati. Kisah Abidal menjadi sebuah cerita tersendiri bagi Barcelona musim ini. 

Xavi jelas menjadi kunci dari permainan possession football Barcelona dan Spanyol saat ini. Passing dan visinya sangat dikagumi. Iniesta yang biasa bermain di belakang penyerang Barca, memiliki teknik dan dribel kelas tinggi, juga tendangan jarak jauh yang dashyat dan operan yang wah. Sergio Busquets adalah salah satu contoh produk sukses La Masia (akademi sepakbola Barcelona) lainnya. Ia berperan besar dalam menstabilkan permainan lini tengah Barcelona dengan menambahkan elemen defensif. Busquets terbiasa menjaga pertahanan ketika Alves dan Adriano/Abidal asik menyerang. Ia juga fasih dalam permainan one-touch yang dimainkan Xavi dan Iniesta.

Di depan, Barcelona memiliki Messi yang sering disebut sebagai titisan pemain legendaris Argentina, Diego Maradona. Dribel bolanya tak tertandingi. Entah berapa kali gw melongo dan terbengong-bengong pas nonton Messi main. David Villa adalah peraih top skorer Liga Spanyol saat bersama Valencia. Walaupun catatan golnya menurun karena dimainkan di sisi kiri, ia tetaplah penyerang berbahaya dengan teknik prima, dan juga penting bagi permainan kombinasi Barca. Pedro Rodriguez adalah fenomena muda lainnya, mencetak gol hampir di seluruh ajang yang pernah diikutinya. Bojan Krkic adalah bibit penyerang masa depan Barcelona lainnya. 

Barcelona pastinya akan mencoba bermain dengan cara biasa, possession football. Memegang bola selama mungkin, mengalirkan ke sisi yang kosong sembari mencari peluang.United dapat dipastikan akan kalah dalam  perebutan lini tengah. Carrick/Fletcher dan Giggs bukan tandingan trio Busquets-Xavi-Iniesta. MU akan mencoba menyerang dari sayap lewat Nani, Valencia, dan Park Ji Sung. Serangan balik MU juga patut diwaspadai.

Alves dan Pique yang doyan menyerang bisa menjadi celah yang dapat dimanfaatkan. Ini tergantung Busquets yang menjadi back-up pertahanan, apakah bisa meredam para penyerang dan sayap dari MU. Hernandez akan mendapat pengawalan ketat dari kedua bek tengah Barca, begitu juga Lionel Messi. Tapi terlalu berfokus pada Messi pun akan menjadi bahaya, karena masih ada David Villa dan Pedro yang bisa mengancam. Alternatif lain, Sir Alex bisa menugaskan salah satu gelandangnya untuk melakukan man-mark pada Messi, yang berarti semakin mengorbankan lini tengah.

Pada akhirnya, kita sebagai penonton yang akan menjadi pemenang. Suguhan menarik kita harapkan untuk tersaji di Wembley, dengan menjunjung tinggi fair play.

Barcelona? Atau Manchester United? Dukung klub favoritmu!